Kamis, 18 Oktober 2018

SKU PENEGAK NOMOR 3 TENTANG DISKUSI DAN RAPAT

SYARAT KECAKAPAN UMUM
PRAMUKA PENEGAK BANTARA
ASPEK EMOSIONAL
SKU NOMOR 3 TENTANG DISKUSI DAN RAPAT

2. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik

1) Memahami Tata tertib berdiskusi
2) Turut aktif dalam suatu proses diskusi

DISKUSI

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih (kelompok). Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Diskusi juga dapat dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah sehingga sangat perlu untuk dilaksanakan.

Moderator bertugas untuk mengendalikan jalannya diskusi. Modertor berperan dalam menjembatani peserta dengan topik. Moderator yang baik akan dapat meminimalkan konflik.

Diskusi dilakukan untuk pemecahan masalah ataupun menemukan masalah dari topik yang dibahas. Diskusi ini haruslah dibuat terbuka sehingga setiap peserta dapat mengeluarkan pendapatnya dengan baik.



Persiapan Diskusi

a. Pemilihan topik atau masalah yang akan didiskusikan

b. Perencanaan dan persiapan informasi pendahuluan berhubungan dengan topik sehingga peserta memiliki latar belakang yang sama.

c. Persiapan diri sebaik-baiknya sebagai pemimpin diskusi.

d. Pengaturan tempat duduk yang memberikan kesempatan semua anggota kelompok untuk bertatap muka.

e. Pemimpin diskusi hendaknya sejajar dengan para anggota tidak duduk memisah atau kursi khusus.



Kiat memimpin diskusi

1. Memahami topik dengan baik, hal ini menjadikan anda dapat memusatkan perhatian peserta terhadap topik;

2. Tentukan tata tertib diskusi yang disepakati bersama;

3. Aturlah irama diskusi agar setiap orang dapat menyampaikan pendapat, hindari monopoli terutama dari anda sendiri;

4. Jadilah jembatan dalam diskusi antara orang-orang yang saling berargumen ataupun jika terjadi kebuntuan dalam pembahasan topik. Anda mempunyai peranan untuk memperjelas masalah; dan

5. Bangunlah komunikasi dan kepercayaan dari para peserta, dalam diskusi yang menjadi tujuan adalah terpecahkannya topik. Jika perlu, diskusi dapat ditutup dengan penegasan terhadap keputusan yang diambil.



Mengambil keputusan dengan pertimbangan resiko

Pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Dalam hal ini perlu memahami kaidah manajemen resiko. Secara singkat resiko-resiko yang berpotensi muncul itu didaftar menurut yang paling mungkin terjadi, setelah itu dikemukakan beberapa persiapan penanggulangannya. Dengan demikian keputusan yang diambil akan dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.

Secara ringkas, cara pengambilan keputusan dekokratis dapat dilakukan dengan dua jalan, melalui musyawarah mufakat dan pengambilan suara terbanyak. Oleh karenanya perlu memperhatikan kaidah berikut:

1. Libatkan semua peserta;

2. Pertimbangkan resiko yang ada dan pemecahannya;

3. Pengambilan keputusan sebaiknya melalui rapat yang telah direncanakan, bukan rekayasa;

4. Apabila anda adalah orang yang semula menentang keputusan itu bersikaplah lebih terbuka, jika anda adalah suksesor jangan bersikap di atas orang lain;


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

STATISTIK PENGUNJUNG

Flag Counter

SUPPORTED BY


ClickSense | Make Money Taking Surveys‎
Adf.ly | Earn money for each visitor to your shortened links
Subcribe Me | Subcribe My Youtube Channel

Follow Me